Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Dampak MSG (Mecin) Bagi Tubuh

Kita pasti sering menjumpai makanan yang lezat dan gurih. Namun di dalam makanan tersebut terdapat bahan dan bumbu yang mungkin berbahaya bagi tubuh. Rasa lezat dan gurih yang terkandung sebagian besar berasal dari monosodium glutamat (MSG) atau penyedap rasa yang ditambahkan kedalam masakan atau makanan ringan tersebut. Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan. Walaupun membuat masakan menjadi lebih enak, tetapi dampak yang ditimbulkan lebih besar dari keuntungan yang didapat. Dan ada baiknya kita hindari konsumsi makanan yang mengandung MSG dan bahan makanan  bahaya lainnya. berikut beberapa dampak Penggunaan MSG :

  1. Chinese Restaurant Syndrome
    Tahun 1968 dr. Ho Man Kwok menemukan penyakit pada pasiennya yang gejalanya cukup unik. Leher dan dada panas, sesak napas, disertai pusing-pusing. Pasien itu mengalami kondisi ini sehabis menyantap masakan cina di restoran. Masakan cina memang dituding paling banyak menggunakan MSG. Karena itulah gejala serupa yang dialami seseorang sehabis menyantap banyak MSG disebut Chinese Restaurant Syndrome.

    Chinese Restaurant Syndrome:
  2. Kerusakan Sel Jaringan Otak
    Hasil penelitan Olney di St. Louis. Tahun 1969 ia mengadakan penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak 0,5 – 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita kerusakan jaringan otak. Namun penelitian selanjutnya menunjukkan pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak.

    Asam glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, gamma-asam aminobutrat menurunkannya. Oleh karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak

    Kerusakan Jaringan Otak:
  3. Kanker
    MSG menimbulkan kanker betul adanya kalau kita melihatnya dari sudut pandang berikut. Glutamat dapat membentuk pirolisis akibat pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu lama. pirolisis ini sangat karsinogenik. Padahal masakan protein lain yang tidak ditambah MSG pun, bisa juga membentuk senyawa karsinogenik bila dipanaskan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang lama. Karena asam amino penyusun protein, seperti triptopan, penilalanin, lisin, dan metionin juga dapat mengalami pirolisis dari penelitian tadi jelas cara memasak amat berpengaruh.

    Kanker:
  4. Alergi
    MSG tidak mempunyai potensi untuk mengancam kesehatan masyarakat umum, tetapi juga bahwa reaksi hypersensitif atau alergi akibat mengkonsumsi MSG memang dapat terjadi pada sebagian kecil sekali dari konsumen. Beberapa peneliti bahkan cenderung berpendapat nampaknya glutamat bukan merupakan senyawa penyebab yang efektif, tetapi besar kemungkinannya gejala tersebut ditimbulkan oleh senyawa hasil metabolisme.

    Alergi:



referensi:http://wong168.wordpress.com/2010/07/13/dampak-msg-mecin-bagi-tubuh/

Selasa, 06 September 2011 | , , | 1 comments [ More ]

Jangan Menengadah Saat Mimisan

Saat mimisan biasanya orang akan menengadahkan kepala ke atas. Ada pula yang membaringkan tubuh. Hal ini dilakukan agar darah tidak keluar. Namun kedua tindakan tersebut menurut beberapa ahli medis justru salah. Menengadahkan kepala ke atas dan membaringkan tubuh justru akan membuat komplikasi dengan mengalirkan darah menuju kerongkongan. Komplikasi yang terjadi, yakni tersedak oleh darah yang masuk dalam saliran pernapasan. Bila darah masuk ke lambung, akan menyebabkan iritasi atau darah akan dikeluarkan melalui muntahan.

Ada banyak tips dan saran yang berbda-beda dari orang, teman atau saudara untuk mengatasi mimisan. Namun saran-saran itu justru membuat orang menjadi bingung, mana tindakan yang paling benar. Ada dua jenis mimisan, ysitu:

  1. Mimisan Epistaksis Anterior.
    Mimisan ini titik pendarahannya jelas, yaitu hanya pada bagian depan hidung, sehingga tidak berbahaya. Mimisan jenis ini pada umumnya banyak dialami anak kecil. Penyebabnya : kurang istirahat, demam, trauma pada bagian luar, udara kering, mengorek-ngorek hidung, alergi atau tipisnya selaput pembuluh darah yang biasa/umum terjadi pada anak dibawah usia 12 tahun. 
  2. Mimisan Epistaksis Posterior.
    Pada mimisan jenis ini pembuluh darah yang pecah berada dibagian dalam. Darah keluar terus menerus lewat hidung. Mimisan ini terjadi pada penderita hipertensi, tumor hidung dan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah di daerah hidung). Bila mengalami mimisan jenis ini, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit dan ditangani dokter THT serta penyakit dalam, bukan dokter umum, karena harus mendapatkan penanganan yang spesifik. 

Menurut Prof HM Hembing Wijayakusuma,pakar kesehatan herbal, mimisan dikategorikan berat jika darah berhenti keluar dalam waktu 10 menit setelah diberi pertolongan dan menyebabkan kehilangan darah satu liter per jam. Saat anak mengalami mimisan, dudukanlah dengan posisi kepala dan badan agak maju ke depan. Lalu tekan hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Ajaklah anak bernapas melalui mulut. Dalam waktu satu hingga dua menit darah biasanya akan berhenti. Apabila darah belum juga berhenti,segera kompres hidung dengan air es, atau konsumsi makanan atau minuman yang dingin. Es dan benda dingin yang ditempelkan pada hidung membuat pembuluh darah mengecil, sehingga pendarahan cepat berhenti. Kompres bisa dilakukan saat terjadi pendarahan. Bila setelah 5 menit pengompresan darah masih belum berhenti, tekan hidung lagi selama 10 menit. Jika belum berhenti juga, lekaslah bawa ke rumah sakit.

Bagaimana dengan pemberian daun sirih? daun sirih memang baik diberikan untuk menghentikan mimisan karena mengandung zat pengerut jaringan atau astringent. Sayangnya, karena panik orang biasanya lupa mencucinya, tapi langsung memasukkkan begitu saja ke dalam hidung dan hal ini tentu saja bisa menimbulkan infeksi.


Referensi:Klinik-sehat.com

Jumat, 02 September 2011 | , , | 0 comments [ More ]